spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Perubahan Hidup Maria Aoetpah: Dari Pembuat Sopi Menjadi Pengrajin Gula Merah

KUPANG – Perubahan besar terjadi dalam hidup Maria Aoetpah, warga Dusun 3, Desa Benu, Kecamatan Takari. Ia kini menikmati hidup damai dan sejahtera setelah meninggalkan kebiasaan lama memproduksi sopi (minuman keras tradisional) dan beralih menjadi pengrajin gula lempeng (gula merah).

Transformasi ini berawal dari pendampingan humanis yang dilakukan Bripka Gede Suta, Bhabinkamtibmas Desa Benu. Sejak tahun 2019, Bripka Gede perlahan meyakinkan warga bahwa mengolah nira lontar menjadi gula lempeng jauh lebih menguntungkan secara ekonomi dan legal dibandingkan memproduksi sopi yang sering menimbulkan masalah sosial dan hukum.

Menurut Maria, hasil dari usaha gula lempeng kini jauh lebih menjanjikan dibandingkan sebelumnya. “Satu jerigen nira bisa jadi seratus lebih lempeng gula. Dulu kalau bikin sopi, hasilnya hanya cukup untuk makan sehari. Sekarang saya bisa menabung dan bahkan bangun rumah tembok,” ujarnya dengan senyum bangga.

Ia juga mengaku lebih tenang karena tidak lagi khawatir berurusan dengan hukum. Kini, hasil kerjanya membawa manfaat bagi keluarga dan menjadi contoh positif bagi warga sekitar.

Inisiatif yang digagas Bripka Gede Suta berhasil mengubah pola pikir masyarakat di Desa Benu. Pendekatan persuasif ini tidak hanya menekan peredaran minuman keras di wilayah Takari, tetapi juga mempererat hubungan antara warga dengan aparat kepolisian.

“Kalau dulu sopinya bikin masalah, sekarang gula merahnya bikin sejahtera,” ujar Bripka Gede dengan bangga.

Kini, gula lempeng bukan sekadar produk olahan, tetapi telah menjadi simbol perubahan, kemandirian, dan harapan baru bagi warga Desa Benu. (Sys/ST)

Editor: Agus S

Most Popular