spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

PLN Hadirkan SuperSun di Sumba Timur, 40 Rumah Kini Nikmati Listrik 24 Jam Nonstop

KUPANG – Sebanyak 40 rumah di Desa Kalamba, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, kini menikmati penerangan listrik selama 24 jam penuh setelah diterapkannya inovasi pembangkit listrik tenaga surya portabel bernama SuperSun.

SuperSun merupakan inovasi kelistrikan berbasis energi terbarukan yang dikembangkan oleh PLN, khusus untuk menjangkau wilayah terpencil yang belum terhubung jaringan listrik utama.

“Selama ini warga di desa itu memang kesulitan dengan akses penerangan. Tetapi kini mereka sudah dilayani oleh aliran listrik,” ungkap A. Iman Krismanto, Manager PLN UP2K Sumba, saat dihubungi dari Kupang, Selasa (5/8/2025).

Iman menjelaskan, inovasi SuperSun mulai diuji coba pada Juni 2025 dan menunjukkan hasil yang memuaskan. Oleh karena itu, PLN memutuskan untuk melanjutkan implementasinya secara permanen.

“Inisiatif ini merupakan bentuk komitmen PLN dalam menyediakan energi bersih dan terjangkau, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil,” tambahnya.

Ia berharap inovasi serupa bisa diperluas ke desa-desa lain yang hingga kini masih belum menikmati akses listrik. “Ini adalah wujud nyata dari upaya kami dalam mewujudkan pemerataan energi untuk seluruh masyarakat,” ujarnya.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT, F. Eko Sulistyono, juga menambahkan bahwa SuperSun dirancang sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang bisa beroperasi penuh selama 24 jam. Selain ramah lingkungan, teknologi ini dilengkapi dengan sistem pemantauan penggunaan listrik berbasis daring yang bisa diakses melalui smartphone.

“SuperSun dapat beroperasi 24 jam penuh dan ramah lingkungan. Keunggulannya juga terletak pada fitur pemantauan penggunaan listrik secara daring melalui smartphone,” terang Eko.

Menurutnya, respons masyarakat terhadap hadirnya SuperSun sangat positif. “Mereka menyambut SuperSun dengan penuh kebahagiaan, karena kehadiran listrik ini tidak hanya menerangi rumah, tetapi juga membawa harapan baru bagi kemajuan pendidikan dan ekonomi di desa mereka,” kata Eko.

Ia berharap program ini terus berlanjut agar semakin banyak wilayah tertinggal yang bisa merasakan manfaat dari energi terbarukan. (ST)

Editor: Agus S

Most Popular