FLORES TIMUR – PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur resmi menyalakan listrik di dua sekolah darurat yang menjadi tempat belajar anak-anak terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Kedua sekolah tersebut adalah SD Inpres Jongwolor dan SD Katolik Kemiri, yang berada di Desa Konga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur.
Langkah ini disambut hangat oleh para siswa dan guru, yang selama ini harus menjalani proses belajar mengajar di tengah keterbatasan fasilitas pascabencana. Penyalaan listrik di sekolah ini tak hanya menjadi solusi teknis, tetapi juga simbol semangat baru bagi dunia pendidikan di tengah situasi darurat.
“Penyalaan listrik di sekolah hari ini menjadi simbol harapan baru bagi generasi muda, menyalakan semangat belajar anak-anak kita,” ujar Swarjana Purnawirawan Arya, Manager ULP Larantuka, dalam keterangan resmi di Kupang, Kamis (31/7/2025).
Ia menambahkan bahwa program ini terlaksana berkat kolaborasi PLN dengan Yayasan Cakra Abhipraya Responsif, yang turut mendukung pemulihan pendidikan di wilayah terdampak bencana.
Kepala SD Inpres Jongwolor pun menyampaikan apresiasi mendalam atas kepedulian PLN. Menurutnya, kehadiran listrik sangat berarti bagi anak-anak yang saat ini masih tinggal di pengungsian namun tetap bersekolah.
“Hadirnya listrik memberikan semangat baru bagi anak-anak untuk melanjutkan pendidikan. Dengan alat bantu belajar yang kini bisa kami manfaatkan, proses belajar mengajar akan jauh lebih efektif. Terima kasih PLN sudah sigap untuk penyalaan listrik ini,” ungkapnya.
General Manager PLN UIW NTT, F. Eko Sulistyono, menegaskan bahwa langkah ini merupakan wujud komitmen PLN dalam misi kemanusiaan dan dukungan terhadap keberlangsungan pendidikan.
“Kami berharap dapat membangkitkan kembali semangat dan masa depan anak-anak. PLN akan terus mendukung pemulihan fasilitas pendidikan dan fasilitas umum lainnya yang terdampak bencana,” tegasnya.
Eko menambahkan, penyalaan listrik ini menjadi bukti bahwa meski bencana melanda, harapan tak pernah padam. “PLN hadir tidak hanya untuk menerangi ruang, tetapi juga hati dan semangat anak-anak bangsa,” tutupnya. (ant/ST)
Editor: Agus S