SOE, TTS – Setelah sembilan bulan dinonaktifkan, tiga kepala desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan akhirnya resmi diaktifkan kembali.
Ketiganya, yakni Yedid Nenobais, Yani Albert Fay, dan Nahor Salukh, dilantik Bupati TTS Eduard Markus Lioe pada Jumat (15/8/2025) sebagai Kepala Desa Oenino, Tumu, dan Oebo. Pengaktifan kembali dilakukan setelah mereka menyelesaikan laporan pertanggungjawaban (SPJ) dana desa dan memperoleh surat rekomendasi bebas temuan dari Inspektorat.
Kepala Dinas PMD TTS, Christian Tlonaen, menyampaikan dari 13 kepala desa yang sebelumnya dinonaktifkan pada akhir 2024, enam di antaranya kini telah kembali aktif. Mereka adalah Kades Biloto, Oebaki, Fatuoni, Tumu, Oebo, dan Oenino.
“ Tiga kades yang dilantik kembali ini sudah selesaikan SPJ dan mendapat surat rekomendasi bebas temuan. Sementara tujuh kades lainnya belum diaktifkan karena belum ada surat rekomendasi dari inspektorat,” jelas Christian.
Plt Kadis Inspektorat TTS, Rachel Messakh, membenarkan masih ada tujuh kades nonaktif yang belum bisa direkomendasikan kembali akibat persoalan SPJ.
“Kalau soal SPJ nanti di Dinas PMD saja, datanya ada di mereka,” ujar Rachel.
Dalam sambutannya, Bupati Eduard Markus Lioe mengingatkan tiga kades yang baru dilantik agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Ia menekankan pentingnya bekerja sesuai aturan dan melayani masyarakat tanpa diskriminasi.
“Setelah dilantik kembali, tolong jangan ulangi kesalahan yang sama. Bekerjalah dengan baik, layani masyarakat tanpa membeda-bedakan mana yang dulu mendukung dan mana yang tidak,” pesannya.
Bupati juga meminta kepala desa menjalin kerja sama dengan BPD, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan untuk membangun desa. Dana desa, lanjutnya, harus dikelola untuk menekan angka stunting dan kemiskinan.
“Manfaatkan koperasi merah putih untuk membantu masyarakat menjual hasil perkebunan dan pertanian. Ke depan, dua desa yang berdekatan akan dibangun gudang bersama untuk menampung hasil masyarakat,” pungkasnya. (STT/Sys)
Editor: Agus S