KUPANG – Kondisi aman dan kondusif di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), selama dan pasca-unjuk rasa di berbagai daerah, memberi dampak positif terhadap tingkat hunian hotel. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTT menilai langkah pemerintah daerah menjaga stabilitas telah berkontribusi pada citra positif pariwisata setempat.
“PHRI mengapresiasi Pemprov NTT dan Forkopimda lewat doa bersama dan deklarasi damai yang berhasil menjaga suasana kondusif di Kota Kupang,” ujar pengurus PHRI NTT, Dedy Jhon Hidayat, Jumat (5/9).
Sebelumnya, Pemprov NTT bersama Forkopimda menggelar doa bersama lintas agama untuk kedamaian Indonesia di depan Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT, pada Minggu (31/8). Inisiatif ini disebut memberi rasa aman tidak hanya bagi masyarakat lokal, tetapi juga bagi wisatawan yang datang ke Kupang maupun NTT secara umum.
Dengan terjaganya stabilitas, PHRI lebih percaya diri menginformasikan kepada wisatawan bahwa kondisi di NTT telah normal. Hal ini diharapkan mendorong kembali kunjungan wisatawan dari berbagai kota besar seperti Surabaya, Bali, Makassar, dan Jakarta.
Meski sempat mengalami penurunan okupansi hotel pada awal September akibat imbas situasi nasional, PHRI optimistis tingkat hunian akan kembali meningkat. Terlebih, kegiatan di hotel sudah kembali normal pada pekan kedua September dan akan semakin terdongkrak dengan penyelenggaraan ajang Tour de Entete 2025 pada 10–21 September mendatang.
“Tahun ini, di tengah efisiensi, tingkat okupansi di NTT hampir mencapai 60 persen year-to-date. Bulan Agustus menjadi yang tertinggi dengan okupansi mencapai 80 persen,” jelas Dedy.
PHRI menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik dan mendukung penuh kelancaran event internasional tersebut. “Kami siap menyambut wisatawan dengan layanan maksimal demi kesuksesan Tour de Entete 2025,” tambahnya. (ant/ST)