spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TNI–Polri Perketat Patroli di Perbatasan RI–RDTL Pasca Penembakan WNI

BELU – Aparat gabungan TNI dan Polri memperketat patroli di wilayah perbatasan Indonesia–Timor Leste (RDTL) pasca-penembakan seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial ATB saat berburu hewan liar hingga masuk ke wilayah Timor Leste pada Minggu, (17/8).

Kapolsek Tasifeto Timur, IPDA Yusran, di Belu, Kamis, (21/8), mengatakan pihaknya menggandeng personel TNI Pos Fatubesi Satgas Pamtas RI–RDTL Yon 741/GN. “Patroli ini kami lakukan untuk mencegah aksi balas dendam yang berpotensi menimbulkan konflik baru,” ujarnya.

Selain menyisir wilayah perbatasan, aparat juga mengimbau masyarakat agar tidak melewati batas negara, khususnya untuk perburuan hewan liar. Pada Selasa, (19/8), personel TNI–Polri mendatangi rumah duka ATB di Dusun Hasmetan, Desa Takirin, Kecamatan Tasifeto Timur, sekaligus memberikan tali asih dan menyampaikan belasungkawa.

Kapolsek juga meminta tokoh masyarakat dan ketua suku untuk menenangkan warga serta keluarga korban agar tidak melakukan aksi balas dendam. “Hal ini karena dapat menimbulkan konflik baru yang merugikan diri sendiri maupun orang lain,” tegasnya.

Kapolres Belu, AKBP I Gede Eka Putra Astawa, saat dihubungi dari Kupang, Kamis, (21/8), menyebut situasi Kabupaten Belu secara umum tetap kondusif. Ia mengimbau masyarakat perbatasan agar tidak mudah terprovokasi serta menghindari aktivitas ilegal, termasuk penyelundupan maupun perburuan hewan liar di wilayah Timor Leste. “Kami meminta masyarakat, khususnya keluarga korban, menahan diri dan tidak terpancing provokasi yang bisa berujung pada tindakan di luar hukum,” katanya. (ant/ST)

Editor: Agus S

Most Popular