spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

UI Jadi Panggung Simfoni Budaya Sumba, Gubernur NTT Tekankan Peran Budaya dalam Pembangunan

DEPOK – Universitas Indonesia (UI) menjadi saksi hadirnya dialog budaya lintas daerah ketika Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, membawakan kuliah umum bertajuk “Simfoni Budaya Sumba: Potensi Pariwisata dan Industri Kreatif Berbasis Budaya dalam Strategi Pemerintahan di NTT”, Jumat (10/10/2025).

Bertempat di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI, acara tersebut dihadiri dosen, mahasiswa, dan pegiat kebudayaan dari berbagai daerah. Antusiasme peserta terlihat tinggi, terutama saat Gubernur Melki menjelaskan bagaimana kebudayaan menjadi fondasi pembangunan ekonomi kreatif dan kesejahteraan masyarakat NTT.

Dalam paparannya, Gubernur Melki menegaskan bahwa pembangunan pariwisata tidak boleh sekadar mengejar angka kunjungan wisatawan, melainkan harus berakar pada nilai dan kebanggaan budaya masyarakat lokal.

“Kebudayaan dan pariwisata bukan sekadar sektor ekonomi. Ia adalah sumber inspirasi, identitas, dan daya saing daerah. Dari Sumba dengan tradisi pasola dan tenun ikatnya, hingga Flores dan Timor dengan kekayaan seni serta alamnya — semua itu adalah kekuatan yang harus kita kelola dengan bijak,” ujar Gubernur Melki.

Ia menambahkan, arah pembangunan ekonomi kreatif di NTT kini difokuskan pada pelibatan masyarakat lokal agar potensi budaya benar-benar menjadi motor penggerak kesejahteraan. “Kita ingin agar pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif menumbuhkan kebanggaan, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mengajak seluruh peserta untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya dan menjadikannya dasar dalam membangun masa depan bangsa. “Saya percaya, dengan semangat budaya yang kuat, kita bisa membangun Indonesia yang berkeadilan, berkeadaban, dan berdaya saing tinggi. Ayo Bangun NTT! Dari Budaya, Kita Berdaya,” tutupnya disambut tepuk tangan meriah.

Dekan FIB UI, Prof. Dr. Ratna Sari, M.Hum., memberikan apresiasi atas kehadiran Gubernur Melki Laka Lena. Ia menilai kuliah umum ini membuka perspektif baru bagi sivitas akademika tentang bagaimana kebijakan berbasis budaya dapat memperkuat pembangunan daerah.

“Apa yang disampaikan Gubernur Melki sangat relevan dengan visi FIB UI dalam memperkuat kajian budaya Indonesia. Kami berharap kerja sama antara UI dan Pemerintah NTT dapat terus berkembang dalam penelitian, pelatihan, dan promosi kebudayaan,” ujar Prof. Ratna.

Sementara itu, salah satu mahasiswa Antropologi UI, Cindy Oktaviani, mengaku terinspirasi oleh cara Gubernur Melki memandang budaya sebagai kekuatan pembangunan. “Saya baru menyadari betapa besar potensi budaya daerah seperti Sumba jika dikelola secara kreatif. Ini membuka wawasan kami bahwa budaya bukan hal yang statis, tapi bisa menjadi masa depan ekonomi bangsa,” tuturnya. (Sys/ST)

Editor: Agus S

Most Popular