SUMBA BARAT – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Johni Asadoma melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) dan Sekolah Luar Biasa C (SLBC) Negeri Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Rabu (5/11/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Wagub Johni didampingi Bupati Sumba Barat Yohanis Dade, Wakil Bupati Thimotius T. Ragga, Staf Ahli Gubernur NTT Bidang Politik dan Pemerintahan Petrus Seran Tahuk, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Sumba Barat Samuel Kali Kulla, serta Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Barat Samuel Datu Mesa.
Kegiatan diawali dengan apel bersama yang diikuti para siswa, guru, dan jajaran pemerintah daerah. Dalam arahannya, Johni memberikan motivasi kepada para siswa agar tetap optimistis dan bersemangat meraih cita-cita, meski memiliki keterbatasan fisik maupun mental.
“Walaupun kondisi anak-anak terbatas, mereka harus tetap semangat dan percaya bahwa Tuhan sudah menyiapkan hal indah bagi setiap orang. Jika rajin belajar, membaca, berdoa, dan mengembangkan potensi, masa depan yang cerah pasti akan datang,” ujarnya.
Johni juga menekankan pentingnya penguasaan teknologi di era digital agar anak-anak SLB dapat beradaptasi dan bersaing di masa depan. “Sekarang orang bisa bekerja dari mana saja asalkan menguasai komputer. Karena itu, anak-anak harus mulai belajar teknologi sejak dini,” tambahnya.
Kepada para guru, Johni berpesan agar terus mendidik dengan sabar, tekun, dan penuh kasih. Ia menegaskan bahwa peran guru sangat menentukan masa depan anak-anak berkebutuhan khusus.
Bupati Sumba Barat Yohanis Dade menyampaikan apresiasi atas perhatian Pemerintah Provinsi NTT terhadap pendidikan inklusif. Ia berjanji Pemerintah Kabupaten Sumba Barat akan tetap memberikan dukungan, termasuk membantu penyediaan unit komputer bagi SLBN Waikabubak.
“Walau SLBN merupakan kewenangan provinsi, kami tetap akan memberi perhatian, terutama terhadap kondisi anak-anak dan asrama yang masih kurang memadai,” kata Yohanis.
Pada kesempatan itu, para siswa SLBN dan SLBC menampilkan berbagai bakat dan kreativitas seperti pembacaan puisi, fashion show, dan menyanyi, sebagai bentuk ekspresi seni dan pengembangan potensi anak-anak berkebutuhan khusus.
Usai kegiatan, Wagub Johni beserta rombongan meninjau ruang kelas, fasilitas praktik, dan asrama sekolah. Dari hasil peninjauan, ditemukan sejumlah fasilitas yang rusak dan lapuk. Johni meminta pihak sekolah segera melakukan pendataan dan melaporkan ke Pemerintah Provinsi NTT untuk dianggarkan dalam perbaikan.
Kunjungan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Provinsi NTT dalam memberikan perhatian terhadap pendidikan inklusif serta memastikan anak-anak berkebutuhan khusus memperoleh fasilitas dan lingkungan belajar yang layak untuk berkembang. (Sys/ST)
Editor: Agus S.

