KUPANG, NTT – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), Christina Aryani, S.E., S.H., M.H., melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Senin, 8 Desember 2025. Setibanya di Bandara El Tari Kupang, Wamen disambut langsung oleh Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, jajaran Forkopimda NTT, tokoh agama, serta perwakilan Bank NTT di ruang VIP Pemda.
Dalam pertemuan singkat tersebut, Wamen Christina dan Gubernur Melki Laka Lena membahas penguatan program Kredit Usaha Rakyat Pekerja Migran Indonesia (KUR PMI) yang direncanakan akan dikolaborasikan dengan Bank NTT. Program ini diharapkan menjadi solusi pembiayaan aman, legal, dan terjangkau bagi calon pekerja migran asal NTT yang selama ini kerap bergantung pada jalur kredit informal.
“KUR PMI adalah instrumen penting untuk memastikan calon pekerja migran tidak lagi bergantung pada pembiayaan informal yang berisiko. Kami ingin memastikan warga NTT mendapat akses kredit yang aman dan layak,” ujar Wamen Christina.
Selain memaparkan skema pembiayaan, Wamen juga menyoroti tingginya minat siswa SMA di NTT untuk bekerja sebagai pekerja migran. Pemerintah, katanya, berkomitmen memperkuat pelatihan berkelanjutan agar para calon pekerja muda memiliki keterampilan yang sesuai standar internasional dan dapat diberangkatkan secara legal serta terlindungi secara menyeluruh.
“NTT memiliki banyak anak muda yang memiliki kemampuan. Pemerintah ingin memastikan mereka mendapat pelatihan dan jalur penempatan yang benar sehingga mereka terlindungi sejak awal,” tegasnya.
Usai agenda penyambutan di Kupang, Wamen Christina Aryani melanjutkan perjalanan ke Atambua untuk meninjau berbagai program dan layanan pelindungan PMI, termasuk fasilitas pendukung di wilayah perbatasan.
Kunjungan ini dinilai sebagai langkah penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga keuangan daerah guna menghadirkan layanan pelindungan PMI yang lebih terintegrasi, mudah diakses, dan berpihak kepada masyarakat NTT. (Sys/ST)