LOMBOK TIMUR – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengajak Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memanfaatkan momentum Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII Tahun 2025 sebagai ajang pemanasan menuju penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028, yang akan digelar bersama Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal itu disampaikan Bima saat melepas peserta nomor lomba trail run Fornas VIII di kawasan wisata alam Sembalun, Lombok Timur, Minggu (tanggal sesuai). Ia menilai pelaksanaan Fornas ini bukan hanya sukses secara teknis, tetapi juga strategis dalam mengukur kesiapan daerah menjadi tuan rumah event olahraga berskala nasional.
“Fornas ini dapat dimanfaatkan untuk melatih kesiapan Pemprov NTB menuju PON 2028. Mudah-mudahan lokasi ini juga nanti bisa digunakan,” ujar Bima, didampingi Wakil Bupati Lombok Timur, HM Edwin Hadiwijaya.
Bima juga menyampaikan apresiasinya kepada pengurus Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) di seluruh tingkatan atas peran aktif mereka dalam menyukseskan Fornas VIII. Ia menilai cabang lari trail memiliki potensi besar bukan hanya sebagai olahraga rekreasi, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi masyarakat.
“ALTI ini punya banyak irisan, salah satunya dengan pariwisata. Jadi sangat berdampak pada ekonomi lokal. Kegiatan seperti ini bisa menarik wisatawan sekaligus menggerakkan pelaku UMKM,” katanya.
Sembalun sendiri, menurut Bima, adalah salah satu destinasi alam terbaik di Indonesia untuk olahraga berbasis petualangan. Terletak di kaki Gunung Rinjani, kawasan ini dinilai sangat ideal untuk event berskala nasional, baik dari sisi alam, tantangan lintasan, maupun daya tarik wisata.
“Para pelari sangat bahagia, karena bisa berlari di Sembalun. Ini salah satu surga berlari di Indonesia,” ujarnya.
Fornas VIII tahun ini diikuti kontingen dari 38 provinsi, melibatkan total 18.000 peserta, termasuk 12.378 penggiat pertandingan, 3.870 perangkat dan ofisial, serta 74 induk organisasi olahraga (Inorga) yang mempertandingkan 847 nomor. Selain itu, ada 13 Inorga eksibisi dan 3 Inorga undangan khusus Gubernur NTB.
Berdasarkan estimasi, kegiatan ini memicu perputaran ekonomi lebih dari Rp800 miliar di Nusa Tenggara Barat, mulai dari sektor akomodasi, transportasi, kuliner, hingga pelaku UMKM yang terlibat langsung.
Dengan capaian tersebut, Bima berharap NTB tidak hanya siap secara teknis, tetapi juga mampu membangun atmosfer sport tourism jangka panjang. “Event seperti ini bisa jadi pijakan menuju PON yang lebih terencana, inklusif, dan berdampak,” pungkasnya. (ant/ST)
Editor: Agus S