SOE, TTS – Kasus kekerasan seksual kembali mencoreng wajah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Seorang gadis berinisial SA (21), warga Desa Enoneontes, Kecamatan Kuatnana, harus menanggung penderitaan berat setelah diduga menjadi korban tindakan bejat seorang oknum perangkat desa.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, pelaku berinisial SF, staf Kaur Pemerintahan Desa Enoneontes, yang diketahui sudah berstatus menikah dan memiliki anak. Kasus ini terungkap setelah korban diketahui tengah mengandung.
Perbuatan pelaku diduga sudah berlangsung sejak tahun 2020, saat korban masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Korban mengaku kerap mendapat ancaman agar tidak menceritakan peristiwa yang dialaminya, hingga akhirnya bertahun-tahun kemudian tabir kasus ini terbuka.
Kepala Sanggar Suara Perempuan dan Anak (SSP) Kabupaten TTS, Rambu Atamau, melalui Koordinator Pendampingan Yundri Kolimon, mengecam keras tindakan tersebut. Ia menilai, kasus ini harus mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.
“Kasus seperti ini tidak bisa dibiarkan. Kami mendesak Dinas PMD Kabupaten TTS segera menindak tegas perangkat desa maupun kepala desa yang terbukti melakukan pelanggaran berat. Perangkat desa adalah abdi masyarakat, mereka seharusnya menjadi teladan, bukan malah mencoreng nama baik desa dengan tindakan bejat,” tegas Yundri Kolimon, Senin (29/9/2025), di kantor SSP Soe.
Menurut Yundri, kasus ini bukan hanya persoalan individu, tetapi juga menyangkut integritas perangkat desa sebagai aparatur penyelenggara pemerintahan di tingkat desa. Ia meminta agar proses hukum berjalan secara transparan, dan pelaku diberhentikan dari jabatannya apabila terbukti bersalah.
Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga korban bersama pendamping hukum masih terus berupaya mendorong penanganan kasus ini ke ranah hukum agar korban mendapatkan keadilan. (Sys/ST)