KUPANG – PT Patra Logistik, anak usaha PT Pertamina Patra Niaga, terus memperkuat keandalan rantai pasok avtur di wilayah operasional strategis, termasuk di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Komodo Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Komisaris Utama PT Patra Logistik, Budi YP Hutagaol, mengatakan bahwa kesiapan suplai avtur menjadi prioritas di titik-titik strategis seperti Labuan Bajo yang mengalami lonjakan aktivitas penerbangan pada akhir tahun. Hal itu disampaikannya saat melakukan peninjauan langsung terhadap fasilitas dan kesiapan operasional di DPPU Komodo, Jumat.
“Menjelang masa Nataru, kami ingin memastikan seluruh sistem suplai avtur beroperasi secara andal, terutama di titik-titik strategis seperti Labuan Bajo,” ujarnya.
Peninjauan oleh Dewan Komisaris dan Direksi Patra Logistik ini mencakup pengecekan fasilitas, peralatan, hingga kesiapan personel. Seluruh aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) menjadi perhatian utama untuk memastikan keamanan dan keandalan distribusi avtur.
Budi menegaskan bahwa DPPU Komodo memiliki posisi strategis dalam rantai pasok avtur Pertamina Group di wilayah timur Indonesia. Karena itu, Patra Logistik memperkuat koordinasi dengan aparat keamanan untuk menjaga kelancaran distribusi dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Reo ke DPPU Komodo, yang dinilai memiliki tantangan geografis tersendiri.
Selain memastikan kesiapan operasional, momentum ini juga dimanfaatkan untuk mempererat sinergi dengan TNI AL, TNI AU, dan Polres Manggarai Barat. Kolaborasi tersebut tidak hanya penting bagi kelancaran distribusi energi, tetapi juga menjadi bagian dari kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di kawasan wisata pesisir Labuan Bajo.
Komandan Pangkalan TNI AL Labuan Bajo, Letkol Laut (P) Ardian Widjanarko Djajasaputra, menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang terjalin antara aparat keamanan dan BUMN energi. Ia menegaskan komitmen TNI AL dalam mendukung distribusi energi sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap situasi darurat di wilayah perairan Labuan Bajo.
Dalam kesempatan yang sama, Patra Logistik juga menegaskan komitmennya terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Sejumlah kegiatan digelar di sekitar wilayah operasi, termasuk pembagian paket sembako untuk masyarakat Ring 1 dan awak mobil tangki (AMT), bantuan sarana untuk rumah ibadah, serta santunan bagi anak yatim.
Langkah ini menjadi wujud nyata kepedulian perusahaan dalam mempererat hubungan dengan masyarakat dan memastikan manfaat kehadiran perusahaan dirasakan secara luas.
Sebagai bagian dari peran strategisnya di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur (Jatimbalinus), Patra Logistik bersama Pertamina Patra Niaga menjalankan pengelolaan operasional DPPU melalui skema Kerja Sama Operasi (KSO) di tujuh lokasi, yaitu Komodo, Ende, Maumere, Waingapu, Tambolaka, Bima, dan Banyuwangi.
“Kolaborasi ini menjadi bentuk sinergi dalam memastikan layanan avtur Pertamina tetap andal dan aman, termasuk di wilayah dengan karakteristik geografis yang menantang,” kata Budi. (ant/ST)