KUPANG – Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan membangun tiga rumah sakit baru di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai bagian dari upaya peningkatan pelayanan kesehatan di wilayah kepulauan tersebut.
Gubernur NTT Melki Laka Lena mengonfirmasi hal ini usai menghadiri rapat koordinasi pemerintah pusat bersama pemerintah daerah se-NTT yang membahas percepatan Program Strategis Nasional (PSN), Rabu (6/8/2025).
“Iya, benar. Dua rumah sakit sudah kita dapat, satu lagi masih dalam proses,” ujar Melki kepada wartawan di Kupang.
Ia menjelaskan, dua rumah sakit yang telah dibangun berlokasi di Kabupaten Sumba Barat Daya dan Kabupaten Manggarai Timur. Sementara satu rumah sakit lainnya masih dalam tahap perencanaan dan diharapkan terealisasi pada tahun depan.
Pembangunan rumah sakit ini, kata Melki, tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada peningkatan kapasitas layanan dari tipe D ke tipe C. Peningkatan tersebut mencakup pengadaan alat kesehatan serta penguatan sumber daya manusia, termasuk dokter dan tenaga perawat.
Melki menambahkan, kebutuhan dokter akan dipenuhi melalui kolaborasi antara pemerintah provinsi dan Kementerian Kesehatan. Menurutnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah menyampaikan rencana pemberian beasiswa kepada putra-putri daerah NTT untuk menempuh pendidikan kedokteran, sehingga kelak dapat kembali mengabdi di daerah asal.
“Biar nanti putra daerah NTT sendiri yang jadi dokter. Biaya sekolahnya ditanggung oleh Kemenkes, supaya bisa kembali dan bertugas di NTT,” kata Melki.
Sebelumnya dalam rapat koordinasi tersebut, Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa pembangunan tiga rumah sakit baru di NTT merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam memperkuat layanan kesehatan di daerah tertinggal dan kepulauan. Ia juga meminta agar Pemprov NTT segera menyiapkan tenaga kesehatan, termasuk dokter, agar rumah sakit yang dibangun dapat langsung beroperasi optimal setelah selesai.
Pembangunan rumah sakit ini diharapkan mampu mendekatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat NTT, sekaligus meningkatkan kualitas hidup di provinsi dengan tantangan geografis yang kompleks tersebut. (ant/ST)
Editor: Agus S