SOE, TTS — Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mendapat tambahan kuota pengeluaran ternak potong sapi sebanyak 3.000 ekor. Tambahan ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Gubernur NTT Nomor 326/Kep/HK/2025 tentang alokasi tambahan pengeluaran ternak potong sapi Provinsi NTT tahun 2025, dengan total 12.500 ekor yang tersebar di 11 kabupaten se-NTT.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten TTS, drh. Ari Ati, menjelaskan bahwa saat ini proses masih berada pada tahap persiapan dan penyelesaian administrasi sebelum diterbitkannya rekomendasi pengeluaran ternak sapi.
“Setelah ada kuota, kita masuk pada tahap persiapan. Saat ini ada 41 perusahaan yang sudah mengajukan permohonan. Prosesnya cukup panjang, mulai dari perusahaan membeli sapi dan bermitra dengan kelompok tani, melengkapi administrasi, hingga pengajuan permohonan pengeluaran,” jelas Ari, Kamis (8/10/2025).
Ia menambahkan bahwa setelah permohonan diajukan, dokter hewan dari Dinas Peternakan akan turun langsung melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan ini sesuai dengan Peraturan Gubernur NTT Nomor 37 Tahun 2025 yang mengatur bahwa proses pemeriksaan meliputi kesehatan hewan, berat minimal hewan siap potong 275 kilogram, serta usia hewan.
“Setelah pemeriksaan, dilakukan pemasangan ear tag, dan dokter hewan akan menginput data ke sistem lalu lintas ternak agar terbaca secara nasional. Jadi, daerah tujuan pengiriman sapi bisa langsung terpantau,” tambahnya.
Selain itu, perusahaan wajib membayar retribusi sebesar Rp75.000 per ekor dan melampirkan data kepemilikan minimal 10 ekor sapi betina produktif yang diverifikasi oleh petugas pendamping kelompok mitra.
“Tujuannya agar populasi sapi di daerah tetap terjaga. Misalnya, kalau 100 ekor sapi jantan keluar, maka harus dipastikan ada sapi betina produktif yang cukup untuk menjaga keseimbangan populasi,” tegas Ari.
Ia menyebutkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2025, populasi sapi di Kabupaten TTS mencapai 110.679 ekor yang tersebar di seluruh kecamatan, dengan konsentrasi terbesar berada di wilayah Amanuban Selatan.
“Jadi sekarang masih dalam tahap persiapan sapi. Kuota kita masih utuh, dan sementara menunggu proses pemeriksaan serta kelengkapan administrasi dari perusahaan pengaju,” pungkasnya. (Sys/ST)
Editor: Agus S

